Pulau yang indah ini dahulunya menjadi tempat yang nyaman untuk penduduknya yang berjumlah kurang lebih 900 orang. Sebagain besarnya merupakan pendatang dari Sulawesi Selatan yaitu suku Bugis. Namun tsunami telah menelan sebagian besar dari mereka. Tsunami tersebut dibangkitkan oleh gempa dengan magnitudo 7,5 SR yang terjadi tanggal 12 Desember tahun 1992. Kejadian tersebut meninggalkan trauma yang sangat besar bagi sebagian kecil penduduk yang berhasil selamat dari tsunami sehingga mereka lebih memilih untuk tinggal di kota Maumere daripada di pulau ini.
Kita hanya akan menjumpai beberapa keluarga yang menempati rumah-rumah sederhana yang masih tinggal di pesisir pulau ini. Sebuah masjid juga berdiri di sana. Mereka beternak kambing serta sebagiannya sebagai nelayan.
Untuk mencapai pulau ini kita perlu berlayar kurang lebih satu jam dari daratan Maumere menggunakan perahu nalayan. Keadaan laut yang tenang dan sangat jernih ini juga telah menjadi daya tarik bagi wisatawan asing untuk bersnorkling atau menyelam untuk melihat keindahan terumbu karang di laut ini atau sekedar berjemur di pasir putih untuk menikmati keindahan pantai. Suasana pantai yang sepi membuat kita betah untuk mengahabiskan waktu di sini. Namun ketika anda hendak ke pulau ini, jangan lupa membawa persediaan makanan yang cukup misalnya roti atau kue soalnya kita akan sulit mendapatkan pedagang yang menjual makanan, kecuali ikan.
Menikmati waktu setengah hari lebih di tempat ini membuat saya menyadari betapa agungnya Tuhan yang menciptakan keindahan alam yang menghiasi pulau Flores ini. Mudah-mudahan pemerintah dan warga sekitarnya menyadari akan hal ini dan tetap menjaganya sebaik mungkin sehinga pantai Pulau Babi juga menjadi alternatif pilihan tempat wisata yang menarik di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar